Pemuda dan Pemikirannya

  • Bagikan
Jessicha Agnes Dien (foto ist)

Penulis : Jessicha Agnes Dien 

(Mahasiswi  Universitas Sam Ratulangi, Juara II dalam Lomba Karya Tulis dengan Tema “Kepemudaan” yang diselenggarakan Pers Mahasiswa Acta Diurna Fispol Unsrat)

Manusia adalah makhluk Tuhan paling berharga. Dikatakan berharga karena dari ciptaan Tuhan yang lain, hanya manusialah yang diberikan keistimewaan berupa akal dan pikiran. Adanya akal dan pikiran inilah yang dapat membedakan manusia diantara ciptaan Tuhan yang lain seperti hewan dan tumbuhan.

Pikiran adalah gagasan mental manusia yang bisa terbentuk dari banyak hal. Sebagai makhluk Tuhan paling sempurna, sudah seharusnya kita bisa menghasilkan pemikiran yang berkualitas bukan hanya untuk pribadi melainkan untuk orang lain.

Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 – 30 tahun. Pemuda adalah generasi baru dalam sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Terkadang menjadi pemuda tidaklah mudah karena harus melewati banyak kelabilan. Mungkin labil bisa dirasakan semua orang, tetapi kelabilan pemuda ini cukup berbeda. Apabila remaja, mereka labil dan ketika salah maka akan dimaklumi karena usianya. Jika orang tua, mungkin kelabilannya dapat teratasi dengan baik karena mereka telah banyak melewati perjalanan hidup. Tetapi pemuda, orang yang ada di hasil proses dari remaja dan akan masuk ke masa dewasa, banyak sekali kelabilan yang membuat diri kita ini berdebat panjang dengan pikiran sendiri.

Banyak pemuda yang memiliki jiwa yang takut gagal karena berpikir negatif dan pikirannya itu membentuk karakter yang tidak percaya diri. Masa – masa menjadi pemuda adalah masa dimana kita ditimpa masalah yang menyangkut masa depan. Di jaman ini, pemuda mana yang tidak ingin mendapatkan pekerjaan bagus dengan pendapatan yang baik? Semua pasti mau. Tetapi dalam meraih itu, kita perlu usaha yang sebanding dengan apa yang akan kita dapatkan, dan terkadang dalam meraih itu kita diberi bisikan – bisikan yang meruntuhkan semangat. Awalnya hanya bisikan dari orang sekitar, tetapi bisikan itu membuat pemuda bergulat dengan pikirannya sendiri, pikiran yang berlebihan atau biasa dikenal dengan sebutan ‘overthinking’.

Overthinking atau berpikir yang berlebihan membuat banyak orang takut untuk mulai mencoba mengerjakan atau bertindak sesuatu. Berpikir yang berlebihan ini bisa dikatakan sebagai permasalahan yang paling sering dialami pemuda yang dalam usianya sedang pada tahap meraih masa depan. Ketakutan ini datang dan membuat para pemuda hanya stuck  (berdiam) pada zonanya. Padahal pada masa kini peran pemuda sangat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa.

Sebagai pemuda, terkadang kita tidak sadar bahwa kita lebih mempedulikan omongan orang yang menjatuhkan daripada mempedulikan diri sendiri yang ingin berkarya dan berkembang. Kita sadar bahwa kita memiliki kemampuan, tetapi kita memilih menyimpan kemampuan itu karena terlalu khawatir akan omongan orang yang datang dan mengomentari diri  kita maupun yang kita kerjakan. Entah kita khawatir disangka ‘pamer skill’ yang membuat orang menjuluki kita sebagai manusia yang sombong, kita khawatir akan ditolak, kita khawatir akan diremehkan karena baru terjun mencoba, kita khawatir akan tidak sanggup, kita terlalu banyak khawatir dan menduga-duga perkataan a sampai z yang belum tentu terjadi kepada diri kita ini. Terkadang kita tidak sadar bahwa yang menjatuhkan niat dan semangat kita bukanlah orang lain, melainkan pikiran kita sendiri.

Pikiran dapat diteruskan menjadi perbuatan dan yang akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang telah dipikirkan. Untuk itu, jika pikiran kita tidak baik maka perbuatan yang kita lakukan juga dapat menjadi tidak baik. Berpikir positif sangatlah penting, dengan pikiran yang positif itu akan membuat kita melakukan hal – hal yang positif juga.

Berpikir positif dapat diterapkan dengan membentuk pola pikir yang sehat seperti tidak terlalu memikirkan pendapat orang lain tentang diri kita. Dengan begitu, kita pasti akan selalu mau melakukan hal – hal baru yang sebelumnya tidak pernah kita lakukan dan juga kita akan berani memulai karena kita punya pikiran yang membangkitkan semangat bukan mengurungkan niat.

Pada masa – masa menjadi pemuda, kita semua pasti mau hasil yang terbaik entah itu seperti mendapatkan gaji tinggi, pekerjaan yang enak, dan kita juga ingin mempunyai banyak relasi. Terkadang dengan kemauan yang seperti ini sebagian pemuda ada yang lebih memilih jalan instan daripada jalur berusaha. Untuk itu, mereka melakukan segala cara tanpa disertai dengan pemikiran yang benar – benar matang. Salah satu contohnya seperti perjudian online yang sedang trending sekarang, kebanyakan korban dari perjudian online ini adalah para pemuda yang tergiur akan mendapat uang dengan hanya memainkan handphone-nya saja.

Pemuda terlalu tergesa-gesa dengan hasil yang akan diperoleh, tetapi lupa akan proses yang akan di hadapi ini adalah proses yang mendewasakan pribadi sehingga akan terasa sulit dan tidak instan. Dalam mencapai suatu kesuksesan, kita semua harus melewati yang namanya proses. Dalam proses inilah kita menjalani langkah demi langkah, pijakan demi pijakan, dan seringkali langkah kita ini tidak selalu berjalan di jalanan yang datar. Dalam menghadapi proses, kita pasti akan menemukan jalan yang berbatuan yang mungkin saja membuat kita tersandung bahkan jatuh. Ada beberapa pemuda yang berpikiran bahwa apabila kita sedang berusaha meraih sesuatu tetapi usaha tersebut jatuh, maka itu menandakan bahwa kita tidak bisa mencapai apa yang kita usahakan. Padahal jalanan berbatuan itu bagaikan sebuah rintangan dan cobaan, dimana apabila kita tidak menghadapi pencobaan maka kita tidak mengalami perkembangan karena jalanan kita terlalu datar dan itu terlalu mudah. Jika kita sudah terlatih menghadapi cobaan dan masalah, maka kedepannya kita akan kuat diterpa angin yang kencang juga sanggup melewati jalan berbatuan, dan kita pasti siap bangkit untuk lanjut berjalan mengejar harapan.

Dengan pikiran yang baik yakni pemikiran yang bisa mengambil setiap pembelajaran dari apa yang dialami akan membentuk kita menjadi manusia yang terpelajar dan akan membuat kita untuk terus bertumbuh dalam kedewasaan. Terkadang kedewasaan tidak bisa diukur dari rentang usia melainkan dari pemikiran. Jika dilihat dari usia, usia para pemuda dapat termasuk dalam usia – usia orang yang (seharusnya) sudah dewasa, tetapi kembali lagi, dewasa bukan soal umur dan itu memungkinkan bahwa bisa saja remaja bahkan anak – anak lebih dewasa daripada pemuda. Untuk itu sebagai pemuda seharusnya kita dapat membentuk pola pikir yang baik, yang tidak terlalu berlebihan memikir sehingga tersiksa pada pikiran sendiri dan juga tidak terlalu kurang berpikir sehingga salah mengambil langkah yang matang.

Sebagai pemuda kita sudah seharusnya berpartisipasi dalam pembangunan negara, mungkin dapat dimulai dari lingkungan sekitar yang nantinya akan bisa berdampak ke lingkungan yang lebih luas. Ketika ada acara atau event kita bisa menyumbangkan ide kreatif kita, lalu kita bisa berpartisipasi menjalankan kegiatan kemasyarakatan atau acara dalam ranah positif itu. Seperti yang kita lihat sekarang, bahwa saat ini sudah banyak wadah bagi para pemuda mengembangkan minat dan potensinya. Sudah banyak komunitas – komunitas positif kepemudaan, tetapi ketika kita ingin bergabung dalam suatu komunitas maka kita harus melihat dan memahami seperti apa orang – orang di dalamnya karena komunitas dan orang sekitar dapat memepengaruhi cara kita berpikir, apabila kita bergabung dengan komunitas atau organisasi yang mempunyai kegiatan – kegiatan positif dan membangun, maka dengan berjalannya waktu diri kita ini pasti juga ikut bertumbuh. Sebaliknya, apabila kita bergabung ke dalam komunitas atau organisasi yang tidak baik, yang kegiatannya hanya selalu nongkrong, merokok, mabuk – mabukan, ngomongin orang atau biasa dikenal dengan kata ‘gibah’ atau ‘julit’ dan melakukan kegiatan buruk lainnya, maka bisa saja kita jatuh dan tidak berkembang sehingga kualitas diri kita menjadi menurun. Ada masa dimana kita terbawa oleh waktu untuk masuk ke suatu circle atau lingkaran pertemanan seperti pada saat sekolah, kita terdorong untuk menjadi berteman dengan warga kelas karena kita semua menempati kelas yang sama, padahal orang-orang dalam kelas itu memiliki solidaritas, tetapi solidaritas untuk terbiasa melakukan hal yang tidak baik. Inilah yang membuat kita sebagai salah satu dari mereka yang ingin bertumbuh menjadi terhambat, karena apabila kita mengambil langkah maju maka akan dikatakan “ga solid, kita kan satu tongkrongan, bareng-barenglah jangan maju sendiri” yang secara tidak langsung itu membuat langkah kita berhenti.

Sebagai pemuda yang memiliki pemikiran positif, kita dapat mengatasi itu dengan tidak mempedulikan pendapat mereka mengenai langkah apa yang akan kita buat karena kesuksesan dimulai dari diri sendiri dan bukan dari orang lain. Tidak perlu overthingking tentang apa perkataan orang, kita harus berani memulai langkah yang baik mengingat peran pemuda yang sangat berdampak bagi bangsa dan negara, maka kita harus mengingat bahwa yang menunggu kita sukses bukan hanya satu orang tetapi satu negara, negara ini butuh perubahan positif yang dapat dimulai dari meningkatkan kualitas diri kita sendiri.

Mengubah pola pikir yang positif dan memikirkan kedepan, itu akan membantu kita dalam bertindak dan berbuat. Berpikir ‘bagaimana dan apa yang harus kita lakukan agar kita dapat bermanfaat dan menjadi berkat bagi orang sekitar, lalu dengan kemampuan dan potensi ini apa yang bisa kita lakukan, bagaimana cara meraih tujuan dan langkah apa yang harus diambil, dan masih banyak hal – hal positif lain untuk kita pikirkan. Mempunyai keberanian untuk mengambil langkah itu lebih baik daripada tidak sama sekali lalu stuck ditempat sendiri. Jatuh itu wajar, tapi jangan lupa untuk bangkit dan memulai kembali. Semangati diri dengan pikiran – pikiran yang positif, jangan sampai kita dijatuhkan dengan pikiran sendiri karena terkadang yang jahat itu bukanlah omongan orang lain tetapi pikiran diri sendiri. Jika pemuda dalam negeri ini adalah orang berkualitas, maka kualitas negeri ini juga akan meningkat. Jadilah pemuda yang berani berkarya dan memiliki kualitas, peduli pada lingkungan sekitar dan mengetahui apa yang seharusnya kita perbuat. Semangat para harapan bangsa!

  • Bagikan