actadiurna.id – Pers Mahasiswa(Persma) Acta Diurna Fakultas Ilmu Sosial dan Politik(Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menggelar webinar bertajuk “Meningkatkan Jiwa Independensi Pers Mahasiswa yang Kritis dalam Tantangan Represi Jurnalis Kampus”, Sabtu (18/03/2023).
Webinar yang digelar dalam rangka Dies Natalis Ke-6 Persma Acta Diurna ini terbuka untuk umum dan menghadirkan dua narasumber berkompeten yakni Pemimpin Redaksi Podcast MP Talks Baladewa Setlight dan BP Litbang Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional Kirana A. Wardani.
Baladewa Setlight yang juga merupakan Pimpinan Umum Pertama Persma Acta Diurna periode 2017- 2018 membawakan materi Peran Pers Mahasiswa sebagai Media Informasi Kampus .
Baladewa menjelaskan peran Pers Mahasiswa sebagai media informasi berbeda dengan humas yang memberikan informasi tanpa harus adanya feedback .
“Pers mahasiswa itu memberikan informasi dengan mengharapkan feedback atau ada pengaruhnya jadi dari informasi yang di bagikan itu ada tindakan nyata yang di ambil ,berbeda dengan humas yang hanya memberi informasi biasa tanpa feedback”, Jelas Jurnalis Manado Post itu.
Dalam materi yang di bawakan Baladewa juga menambahkan penjelasan nya mengenai indenpendensi, dan dalam sesi diskusi yang di buka Endi Senen mahasiswa jurusan Pastoral Konseling IAKN Manado menyakan perihal Indenpendensi yang di batasi oleh instasi atau birokrasi
“Bagaimana ketika kita turun ke pekerjaan Indenpendensi kita di batasi oleh birokrasi atau instansi dan sebagainya “, Tanya Endi
Menanggapi hal ini Baladewa mengatakan bahwa seseorang yang memiliki Indenpendensi tidak akan terpengaruh represif.
“Hal begini memang agak sulit terlebih dalam dunia pekerjaan tapi yang pasti kalo torang punya independensi torang tidak akan mo kena represi, tu represi nya akan berpengaruh”, Ungkap Baladewa Setlight.
Selanjutnya materi kedua mengenai Menyikapi tantangan Represi Jurnalis Kampus, di bawakan oleh Kirana A. Wardani Bp. Litbang PPMI Nasional
Kirana membahas mengenai bentuk tindakan represif terhadap pers mahasiswa seperti intimidasi, diskriminasi, kriminalisasi, doxing dan mempertegas kembali perlunya sikap Independen dalam dunia jurnalistik
Diketahui kegiatan ini di ikuti oleh sekitar 50 partisipan dari berbagai Instansi
Reporter: Pricil Sondakh
Redaktur: Elis Batahari
