Bawakan Materi pada Simposium, Liando : Demokrasi Banyak Disalahgunakan

  • Bagikan
Liando bersama dua narasumber lainnya (foto ist)

actadiurna.id – Sistem politik dan pemerintahan demokratis adalah pilihan yang harus dianut oleh Bangsa Indonesia sebagaimana yang dirumuskan oleh Founding Fathers dalam Konstitusi Republik Indonesia (RI).

Ferry Daud Liando berpendapat bahwa demokrasi adalah pilihan terbaik bagi Bangsa Indonesia yang berbeda-beda suku, agama dan ras.

“Pilihan terhadap demokrasi karena sistem politik yang lain seperti teokrasi, oligarki dan monarki tidak cocok diterapkan di Indonesia oleh karena karakter bangsa yang berbeda-beda seperti suku, agama dan ras. Sehingga demokrasi adalah pilihan terbaik,” ujar Dosen Ilmu Politik, Unsrat tersebut.

Ia menjelaskan meskipun demokrasi adalah pilihan yang tepat, namun belakangan ini ada kecenderungan penerapan demokrasi yang disalahgunakan.

“Semua pihak selalu merasa berhak menduduki jabatan-jabatan strategis dengan alasan negara demokratis, bahwa setiap warga negara berhak. Padahal untuk jabatan-jabatan tertentu tidak mungkin harus diisi oleh semua orang,” jelasnya.

Begitupun dengan warga negara yang kerap menghina kewibawaan negara dengan dalih hak asasi hingga penegak hukum sulit bertindak.

“Banyak warga negara kerap menghina kewibawaan negara. Penegak hukum kerap sulit bertindak karena pelaku selalu berdalih bahwa apa yang dilakukannya adalah hak asasi di negara demokrasi,” tutur Liando.

Oleh sebab itu, Ia menegaskan salah satu cara menjaga demokrasi adalah setiap warga negara harus sadar akan hak dan kewajibannya dalam politik.

“Salah satu cara menjaga demokrasi yaitu setiap warga negara tidak cukup jika hanya menuntuk hak-hak sebagai warga negara. Tetapi ada kewajiban-kewajiban politik yang juga harus di kedepankan yaitu menjaga dan memelihara keutuhan bangsa dan negara,” tutupnya

Diketahui materi ini disajikan dalam kegiatan Simposium yang digelar oleh Biro Pemerintahan dan Otda Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (20/04/2022). Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah, Gemmy Kawatu serta didahului oleh laporan kepala Biro Pemerintahan dan Otda, Weldy Ruddy Poli, S.P, M.A.

Turut hadir sebagai pemateri lainnya Pdt. Lucky Rumopa selaku Ketua FKUB Sulut dan Dr. Preysi Sibi sebagai Ketua Pokja 1 PKK. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Inggrid Runtunuwu selaku moderator.(*)

(Lady Rumondor)

  • Bagikan