AJI Kediri : Penangkapan Sewenang-Wenang Terhadap Mahasiswa Tolak KUHP di Bandung

  • Bagikan

    Pamflet (foto ist)

actadiurna.id – Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kediri Menerbitkan Press Release terkait “Aparat Lakukan Penangkapan Sewenang-Wenang Terhadap Mahasiswa yang Melakukan Aksi Tolak KUHP di Bandung”, Jumat (16/12/2022).

Bandung, 15 Desember 2022 – Negara kembali melakukan represifitas kepada masyarakat yang sedang menyampaikan aspirasinya. Hari ini, sekitar seminggu pasca pengesahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), aparat melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap mahasiswa yang sedang menolak pengesahan KUHP di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan catatan yang dikumpulkan melalui pendataan sementara, terdapat puluhan mahasiswa dari berbagai kampus yang ditangkap secara ilegal oleh aparat. Mulanya, mahasiswa dari 10 universitas di Bandung, Jawa Barat melakukan aksi sejak pukul 14.00, dimulai dari titik kumpul di Monumen Perjuangan dan menuju ke DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Aksi ini dilakukan oleh mahasiswa karena ulah pemerintah dan DPR yang nekat mengesahkan KUHP meski memuat banyak pasal bermasalah. Sesampainya di gedung DPRD, massa aksi mulai bergantian berorasi dan menyampaikan tuntutannya. Para mahasiswa juga meminta kepada anggota DPRD agar menemui massa aksi,” ujar Perwakilan AJI Kediri.

Namun, hingga sore hari, tak ada satupun anggota DPRD Jawa Barat yang menemui para mahasiswa. Massa aksi pun mengultimatum anggota DPRD Jawa Barat dan berusaha mendobrak pagar DPRD Jawa Barat, tapi tidak berhasil karena di sekitar pagar terdapat kawat berduri.

“Kekesalan mahasiswa karena tak direspons oleh anggota DPRD semakin memuncak setelah aparat kepolisian yang berada di lokasi aksi justru menertawakan mahasiswa, mengucapkan kata-kata yang meremehkan mahasiswa, dan menganggap aksi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak berguna,” tambah mereka.

Sekitar pukul 17.00, aparat kepolisian menunjukkan gelagat hendak menyerang massa aksi dengan menggunakan water canon dan pada pukul 17.30, polisi menembakkan water canon ke barisan mahasiswa. Karena panik, massa pun tercecer.
“Aparat secara brutal melakukan kekerasan terhadap massa aksi, menangkap massa aksi, dan menahan motor mahasiswa yang terparkir di Gedung DPRD Jawa Barat. Akibat kejadian tersebut, beberapa mahasiswa pun mengalami pingsan, luka-luka di bagian tubuh mereka seperti kepala, telinga, wajah, dada, dan kaki, ” Tutup Perwakilan AJI Kediri.

Adapun hingga Kamis, 15 Desember 2022, pukul 23.50, berdasarkan hasil pendataan sementara mahasiswa yang ditangkap yakni: 6 orang dari UNIKOM, 2 orang dari UNPAS, 6 orang dari UNPAD, 5 orang dari UIN, 1 orang dari UPI, 1 orang dari UTD, 1 orang dari STT Telkom, 1 orang dari UNLA, 1 orang dari UNISBA, 2 orang dari Universitas Widyatama, dan 4 orang tanpa kampus. Selain ditangkap sewenang-wenang, polisi juga menahan ponsel milik para mahasiswa sehingga tim bantuan hukum dan medis kesulitan mencari lokasi penahanan para massa aksi. (*)

Reporter: Adhitya Nurfitri

  • Bagikan