actadiurna.id – Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Swaradika Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) melalui badan “GMNI Research” telah menghimpun data melalui survei yang disebarkan di seluruh fakultas yang ada di lingkungan Unsrat.
GMNI Research yang bekerjasama dengan Biro Infokom telah menyebarkan survei pada Kamis (26/5/2022) malam, sehari setelah video viral wisudawan mengkritik kampus pada prosesi wisuda Unsrat, Rabu (25/5/2022).
Diketahui, Jumat (27/5/2022) malam jumlah responden yang mengisi survei adalah sebanyak 187 responden dengan presentase 71,7% mahasiswa aktif dan 28,3% alumni Unsrat. Adapun fakultas yang yang paling banyak menjadi sumber responden adalah Fispol sebesar 39%, disusul Fakultas Pertanian (Faperta) sebesar 17,6% dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebesar 10, 2% dan 8 fakultas lainya berada di bawah 10%.
Dari data yang dihimpun oleh GMNI Research DPK GMNI Swaradika Fispol Unsrat, 77% responden pernah mengetahui pungli di Unsrat, 40,6% responden pernah menjadi korban Pungli di Unsrat dan 58,8% responden takut untuk melaporkan pungli ke pihak kampus.
Adapun yang menjadi alasan responden untuk tidak melaporkan pungli adalah karena takut dipersulit, takut tidak diluluskan di Mata Kuliah (MK) yang bersangkutan dan tidak memiliki bukti.
Febrianto Arifin selaku Ketua Komisariat (Kekom) GMNI Swaradika menyayangkan pungli di Unsrat.
“Saya sangat menyayangkan hal ini, Unsrat yang menurut data selama 3 tahun terakhir bebas dari pungli dan sudah mendapat pengakuan dari kementerian sebagai zona integritas bebas pungli, nyatanya masih terdapat banyak sekali kasus pungli,” ungkap Febrianto Arifin yang akrab disapa Bung Anto.
Ia melanjutkan GMNI Swaradika akan membawa hasil tersebut ke pihak Unsrat lewat audiensi dengan harapan agar Unsrat sigap membentuk tim investigasi untuk memberantas pungli.
“Kami akan membawa hasil data ini kepada pihak kampus, kami segera akan melakukan audiensi dengan pihak universitas dan sangat besar harapan kami agar Unsrat bisa dengan sigap membentuk tim untuk menginvestigasi dan memberantas kasus pungli di Unsrat,” tuturnya
Adapun GMNI Swaradika mengapresiasi wisudawan yang mengkritik serta menyayangkan hasil data yang menunjukkan masih ada pungli
“Kami sangat mengapresiasi keberanian wisudawan yang mengkritik kampus secara terang-terangan. Dengan ini telah membuka mata kami bahwa ternyata Unsrat belum sepenuhnya aman dari kasus pungli,” tekan mahasiswa Ilmu Politik itu.
Ia menambahkan, “Apalagi didukung oleh hasil survei yang tim kami lakukan semakin memperkuat bahwa Unsrat masih banyak pelaku pungli,” tandasnya. (*)
Editor : Andini Choirunnisa