Perempuan Dalam Dinamika Sosial Media

  • Bagikan
Widya Astuti Aomo (foto ist)

Penulis : Widya Astuti Aomo

Perempuan adalah makhluk yang bebas dapat menentukan keputusan dalam hidupnya. Salah satu keputusan yang bebas dipilih adalah hal menggunakan media social untuk hiburan maupun unutk keperluan pekerjaan.

Media social sendiri merupakan platform dimana orang-orang bisa melihat dunia luar. Dimana bukan hanya pribadi maupun kelompok tertentu. Dengan begitu setiap orang bisa tahu bahwa di luar sana banyak orang yang memiliki gender, sexuality dan hobi yang berbeda-beda.Tidak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital telah memyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini rasanya tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Sekarang ini banyak terjadi kasus pelcehan seksual bagi perempuan. Pelecehan seksual bukan hanya menyerang secara langsung di fisik tapi juga melalui media social atau di sebut Pelecehan Seksual Online. Data menunjukkan hampir 60% perempuan di 22 negara telah menghadapi kekerasan berbasis gender (KBGO).

Di Indonesia , 38% responden mengalami KBGO. Pelecehan paling umum terjadi di media social seperti Instagram (23%), Whatsapp (14%), Snapchat (10%), Twitter (9%), dan tiktok (6%). Biasanya yang paling rentan menerima KGBO merupakan usia di bawah 18 tahun.

Bentuk pelecehan ini biasanya berupa komentar kasar/body shamming, komentar bersifat seksua lyang tidak diinginkan atau online sexual jokes, ancaman kekerasan seksual dan fisik. Dengan berkedok mengingatkan untuk bagaimana etika dalam menggunakan media social tapi sudah menjurus ke hal-hal yang berbau pelecehan.

Ciri korban yang mengalami pelecehan ini yakni mengisolasi diri untuk berbicara dengan teman secra online/telepon dalam waktu yang lama, merahasiakan aktivitas online mereka. Menyembunyikan layer PC, ponsel, atau tablet. Menunjukkan agitasi/rasa marah saat menjawab panggilan telepon. Menolak ditinggalkan sendirian dengan individu tertentu.

Mari kita hentikan semua komunikasi denga pelaku pelecehan. blokir pelaku di semua platform media social. Laporkan pelaku ke media social. Nonanktifkan semua akun media social dimana anda berinteraksi dengan pelaku pelecehan. Dan rubah cara berpikiran kita bahwa segala sesuatu yang di lakukan perempuan itu harus sesuai dengan keinginan kita. Sebagai perempuan jangan biarkan hal apapun merusak kepercayaan diri kita untuk melakukan sesuatu. Kita sebagai sesama perempuan harus saling mendukung untuk kemerdekaan perempuan pada masa sekarang. Jangan biarkan orang lain menilai diri kamu, sebatas paras kamu. Kamu lebih hebat dan berharga dari itu.*

  • Bagikan