actadiurna.id – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Resmi Menggelar UTBK untuk calon Mahasiswa jalur mandiri (T2), Jumat (08/06/202).
Dalam wawancara oleh Acta Diurna, Max Rembang selaku Humas Unsrat) mengatakan bahwa teknis dan standar yang digunakan tidak jauh berbeda dengan SBMPTN.
“Secara teknis mekanisme standaryang digunakan tetap standar SBMPTN. Artinya, ini standar secara makronasional, dari Papua sampai Aceh itu sama standarnya. Bedanya kalau di SBMPTN itu soalnya dibuat oleh kementrian sedangkan untuk T2 soalnya di buat oleh Unsrat, ” ujarnya.
Max menuturkan, pelaksanaan ujian T2 berjalan dengan lancar. Namun beberapa permasalahan tak terhindarkan dilakukan oleh para calon mahasiswa, salah satunya keterlambatan peserta ujian yang mengakibatkan reschedule waktu ujian mereka.
“Selama ini berjalan dengan lancar, hanya saja problem yang terjadi ada saja siswa yangikut ujian dengan malas. Malas disini artinya saat jam 8 sudah tidak bisa masuk lagi, karena ada sekitar 10-15 menit mereka harus mengisi identitas, dan lain-lain serta melaksanakan uji coba komputer. Jika di SBMPTN terlambat akan sudah di-close dari pusat sedangkan di Unsrat masih bisa reschedule. Jadi yang terlambat hari ini masih ada peluang minggu depan,” jelas Max.
Tak hanya itu, kurangnya kesiapan beberapa peserta dalam keperluan dan persiapan diri masih kurang maksimal.
“Berikutnya ada yang datang tidak membawa tanda peserta sedangkan untuk membuka komputer menggunakan id yang ada di tanda peserta, sedangkan hanya di taruh di handphone. Sementara ketentuan SBMPTN handphone langsung dimatikan saat di tempat transit,” imbuhnya
Penggunaan pakaian hingga alas sepatu dalam norma kesopanan masih acap kali diacuhkan peserta.
“Selain itu ada yang datang menggunakan sendal, masa lembaga terhormat sekelas Universitas terunggul bukan abal-abal datang menggunakan sendal, sama dengan tidak menghormati,” ungkap Max
Selaku Humas Unsrat, mewakili Rektor, ia menegaskan bahwa tidak akan ada keringanan nilai dalam seleksi T2, nilai yang diperoleh para peserta merupakan penentu lolos atau tidaknya mereka.
“Tidak akan ada intervensi nilai kepada para peserta. Jadi nilai yang mereka peroleh, itu yang akan digunakan,” tambahnya.
Kepada para peserta, ia menyampaikan pesannya “Alangkah bodohnya seseorang jika dia meniru jawaban di sebaliknya karena soal tidak sama satu sama lain, oleh karena itu diingatkan kepada siswa jangan terjebak untuk meniru yang di samping . Oleh karena itu UTBK ini merupakan hasil personal,” tegasnya.
Diketahui, hingga penutupan pendaftaran, tercatat 3.973 peserta T2. Namun, belum diketahui jumlah calon mahasiswa yang akan diterima.
“Yang mendaftar samapai penutupan 3.973 (T2) Untuk yang diterima masih mau di bicarakan lagi,” pungkasnya.
Reporter: Adhitya Nurfitri