Cegah Politik Adu Domba di Tahun Politik 2023

  • Bagikan
Aldy C. Sumangando (Mahasiswa Pascasarjana Unsrat)

Tahun 2023 akan menjadi tahun yang penting bagi politik Indonesia karena akan ada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). Pilpres akan menentukan siapa yang akan menjadi presiden baru Indonesia untuk periode 2024-2029, sementara Pileg akan memilih anggota parlemen baru untuk masa jabatan yang sama.

Hingga saat ini, belum ada kandidat yang secara resmi mengumumkan pencalonannya untuk Pilpres 2023. Namun, spekulasi tentang siapa yang akan maju sebagai calon presiden telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan di kalangan politikus, analis politik, dan masyarakat umum.

Pileg juga akan menjadi ajang persaingan yang sengit karena setiap partai politik akan berjuang untuk memenangkan kursi sebanyak-banyaknya di parlemen. Selain itu, pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota juga akan dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia.

Dalam konteks politik nasional, tahun 2023 juga diharapkan akan membawa perubahan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Meskipun masih terdapat berbagai tantangan dan permasalahan yang harus diatasi, namun dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih baik.

Untuk itu masyarakat harus waspada dengan adanya politik adu domba yang akan terjadi. Politik adu domba adalah suatu strategi politik yang dilakukan oleh seorang politisi atau partai politik dengan cara memecah belah masyarakat atau kelompok-kelompok yang ada di dalamnya. Strategi ini biasanya dilakukan dengan menciptakan konflik atau mengeluarkan isu-isu yang sensitif untuk memicu perpecahan di antara masyarakat atau kelompok-kelompok yang berbeda.

Contohnya, seorang politisi bisa mencoba memicu perpecahan antara kelompok agama dengan menciptakan isu-isu yang sensitif mengenai keyakinan agama, atau antara kelompok etnis dengan menciptakan isu-isu yang berkaitan dengan identitas etnis.

Tujuan dari politik adu domba adalah untuk memperoleh dukungan dari satu kelompok dengan memanfaatkan ketidakpuasan atau ketidakpercayaan mereka terhadap kelompok lain. Namun, strategi ini seringkali berdampak negatif bagi masyarakat dan dapat memperburuk kondisi sosial yang ada.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus mampu membaca dan memahami politik adu domba ini agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dibuat oleh pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya saja. Kita juga harus mampu mengedukasi diri dan masyarakat sekitar agar tidak terjebak dalam politik adu domba dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.

 

Oleh: Aldy C. Sumangando

  • Bagikan