AIPI Sulut Gelar Diskusi Publik, Jojo Rohi: Pemantau Perlu Mengkonsolidasikan Diri

  • Bagikan
Dokumentasi kegoatan diskusi publik

actadiurna.id – Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Sulawesi Utara (Sulut) menggelar diskusi public bertema ‘Memperkuat Lembaga Pemantau Pada Pemilu 2024’ di Sekretariat AIPI Sulut.

Kepada Acta Diurna Direktur Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jojo Rohi menyampaikan bahwa lembaga pemantau diperkuat melalui jaringan seperti organisasi kemahasiswaan dan juga teman-teman yang tergabung dalam organisasi kelompok cipayung.

“Pemantau perlu mengkonsolidasikan diri, pemantau itu kerja-kerja jaringan karena itu dia memperluas jaringan. Misalnya, dengan organisasi kemahasiswaan yang sudah ada seperti BEM kampus atau teman-teman organisasi di kelompok cipayung. Jadi, itu harus di konsolidasikan kemudian secara bersama-sama melakukan pemantauan Pemilu, dan Pemilu banyak isunya karena itu harus fokus isu apa yang mau di pantau,” ucapnya, Selasa (21/03/2023).

Direktur Monitoring KIPP menyampaikan jika Pemantau Pemilu dan Pengawas Pemilu itu memiliki perbedaan, yakni Pemantau Pemilu itu bekerja tidak dibawah pemerintah dan bekerja secara mandiri karena berasal dari insiatif masyarakat. Sedangkan, untuk Pengawas Pemilu diberi tambahan oleh Undang-Undang (UU) untuk kewenangan dan otoritas karena mewakili negara.

“Sebenarnya prinsip kerjanya sama antara Pemantau Pemilu dan Pengawas Pemilu hanya saja bedanya pengawas itu diberi tambahan oleh UU untuk kewenangan dan otoritas karena pengawas mewakili negara, karena itu dia diberi kewenangan dan diberi otoritas oleh UU. Kalau Pemantau Pemilu, dia tidak berada di bawah pemerintah, dia bekerja secara mandiri karena itu adalah inisiatif dari masyarakat, inisiatif dari publik,” jelas Direktur Monitoring KIPP.

“Kalau pengawas pemilu kan dibiayai oleh APBN, uangnya dari pemerintah karena itu pengawas bertanggung jawab terhadap negaran atau pemerintah sedangkan untuk pemantau pemilu berasal dari publik, dilakukan oleh publik dan kembali lagi ke publik,” ungkapnya.

Terakhir, Direktur Monitoring KIPP berpesan kepada kelompok muda diantaranya mahasiswa yang merupakan salah satu penentu arah bangsa kedepan untuk membangun kesadaran bahwa pemilu yang demokratis itu penting dan perlu diupayakan dan di perjuangakan.

“Nantikan Pemilu 2024 mayoritas pemilih itu kelompok muda, generasi millenial yang dimana juga termasuk di dalamnya mahasiswa. Mereka ini yang akan menentukan arah bangsa kita kedepan, karena mereka yang merupakan pemilih mayoritas,” ujarnya.

tambahnya sekaligus menutup penjelasan, “Maka penting untuk membangun kesadaran bahwa Pemilu yang demokratis itu penting, dan pemilih yang demokratis itu tidak turun dari langit. Tetapi perlu di upayakan, perlu di perjuangkan. Siapa yang memperjuangkan? Ya diantaranya mahasiswa, itu posisi yang penting,”

 

Reporter: Adhitya Nurfitri

Redaktur: Jessicha Dien

  • Bagikan