Sampah Menumpuk di Kampus: Mahasiswa Malas atau Sistem Kebersihan Gagal?

  • Bagikan

“Jangan menilai buku dari sampulnya” adalah pepatah yang sering kita dengar. Namun, bagaimana jika pepatah tersebut dibahas dalam konteks kenyamanan menimba ilmu di kampus?

Bagaimana jika saat melangkah ke lingkungan kampus, yang menyambut justru tumpukan sampah di setiap sudut ruangan? Ketika melewati pagar, aroma tak sedap tercium, belum juga fasilitas tempat sampah yang kurang memadai dan penuh sejak pagi hingga sampah berserakan sampai melihatnya pun rasanya enggan. Masuk ke ruang kelas pun, yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman, justru memperlihatkan pemandangan yang lebih buruk. Kemasan makanan berserakan, sisa makanan yang tampaknya sudah berhari-hari sudah dikerubungi lalat dan berbau busuk.

“Kami sering menemukan sampah menumpuk di area parkir sejak pagi hingga sore, pasti masih ada sampah disana,” ujar salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) saat diwawancarai pada senin (20/10/2025).

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana sebenarnya sistem kebersihan di FISIP? Apakah jumlah petugas kebersihan yang terbatas menjadi penyebab utama? atau justru kesadaran para mahasiswa yang nihil?

Ironisnya, sebagian mahasiswa kerap beralasan, “nanti juga ada yang membersihkan,” atau “itu bukan tugas kami,”. Padahal, menjaga kebersihan seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan sekadar kewajiban pengelola.

Kita datang ke kampus untuk menimba ilmu dan membangun karakter. Namun, apa artinya pendidikan tinggi jika akhlak dasar seperti menjaga kebersihan saja tidak dijunjung tinggi?

 

Penulis : Gracia Dengah

Redaktur : Vannesa Oley

  • Bagikan