Ngobrol Pintar, Badan Tadzkir Fispol Bahas Partai Mahasiswa Indonesia

  • Bagikan
Pamflet kegiatan

actadiurna.id — Badan Tadzkir (BT) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, mengadakan Ngobrol Pintar via Zoom Meeting. Kamis (19/05/2022).

Mengangkat topik pembahasan “Ada Apa dengan Partai Mahasiswa?”, Ngobrol Pintar kali ini menggandeng Ketua GMNI Swaradika Fispol, Febrianto Arifin, sebagai narasumber.

Dalam kesempatan ini, Febrianto menjelaskan bahwa Partai Mahasiswa Indonesia dapat membawa pengaruh besar dan menarik perhatian publik.

“Tentang seberapa besar pengaruh dari Partai Mahasiswa Indonesia ini, tentu sangat besar. Karena berkaitan dengan pola pergerakan mahasiswa sebagai sebuah kekuatan di ruang demokrasi. Partai ini mampu menarik perhatian publik,” jelasnya.

Ia dengan tegas menyatakan penolakan terhadap kehadiran partai ini, karena secara urgensi tidak mampu merepresentasikan suara mahasiswa.

“Tentunya secara tegas dan lugas menolak kehadiran partai mahasiswa Indonesia ini. Karena secara urgensi tidak mampu merepresentasikan suara mahasiswa dan juga bentuk pengkhianatan terhadap pergerakan mahasiswa” tegas Febri.

Menurutnya Partai Mahasiswa Indonesia ini terbentuk karena ditunggangi oleh segelintir elit yang ingin memecah belah pergerakan.

“Latar belakang terbentuknya partai menurut analisa saya adalah merupakan bentuk tunggangan dari segelintir elit yang mencoba memecah belah pergerakan mahasiswa,” ujar mahasiswa semester 6 tersebut.

Salsabila Elit Laiya selaku moderator dan sekaligus anggota BT Fispol turut menyuarakan pendapatnya mengenai topik yang sedang dibahas.

“Pada dasarnya setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak dalam berpolitik termasuk dengan mendirikan partai atau bergabung dalam sebuah partai politik. Tapi ketika mendirikan partai dengan mengatasnamakan mahasiswa merupakan hal yang mencoreng independensi dari mahasiswa itu sendiri,” ungkapnya.

Sependapat dengan Febrianto, ia juga menilai partai ini tidak benar-benar merepresentasikan kepentingan mahasiswa, namun justru dijadikan alat bagi kelompok tertentu.

“Partai tersebut tidak benar-benar bisa merepresentasikan atau mewakili kepentingan mahasiswa, tapi justru dijadikan alat untuk kepentingan dari kelompok tertentu dan juga keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia bisa dijadikan media untuk melemahkan perjuangan dari mahasiswa,” ujar Salsa.

Menutup kegiatan, ia berharap kedepannya mahasiswa tidak ikut terjerumus dalam kepentingan oleh kelompok tertentu.

“Harapan saya kedepannya agar mahasiswa tidak ikut terjerumus dalam kepentingan-kepentingan oleh kelompok tertentu dan tetap mempertahankan independesi dan idealis yg dimiliki,” tutupnya.

Diketahui Ngobrol Pintar berlangsung pukul 18.45 WITA dan diikuti oleh seluruh pengurus serta anggota BT Fispol Unsrat.

Reporter : Reza Syamsir

Editor : Lady Rumondor

  • Bagikan