actadiurna.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menggelar seminar Nasional di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Pokitik (FISIP), Selasa (14/11/2023).
Acara ini mengusung tema “Keketuaan Indonesia di Asean tahun 2023: Peluang dan tantangan bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara”.
Adapun Dekan FISIP Unsrat, Dr. Drs. Novie R Pioh, M.Si dalam sambutannya mengatakan Indonesia bukan hanya sekedar luas potensi SDA dan potensi sumber daya energi tetapi juga menunjang pertumbuhan ekonomi secara global apalagi secara nasional.
“Jadi diperhitungkan tentang keberadaan demokrasi Indonesia yang kita ketahui bersama yang diakui oleh negara ASEAN. Dan berkaitan dengan ini potensi luas negara Indonesia di ASEAN paling luas daratan bahkan lautan, dan bukan hanya sekedar luas potensi SDA dan potensi sumber daya energi itu terkandung. Di Indonesia yang menunjang juga tentang pertumbuhan ekonomi secara global apalagi secara nasional dan terorientasi di Sulawesi Utara,” ujarnya.
Disisi lain dalam materi pertama Carolina Tinangon, menjelaskan perwujudan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, dilakukan melalui peluang dan tantangan bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara.
“Melalui peluang yang dilakukan yaitu, peningkatan konektivitas dan kerja sama antar sektor. Dan tantangan yang perlu dilakukan ialah, kesiapan melakukan daya saing ekonomi dengan Asean lainnya dan kesiapan SDM yang tangguh,” jelasnya.
Selanjutnya, dalam materi kedua Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Daniel Mewengkang menjelaskan mengenai perkembangan dan tantangan ekspor Sulawesi Utara.
“Sulut merupakan pintu gerbang Asia Pasifik, Sulut juga merupakan pasar ekspor seperti kelapa, ikan dan produk olahan ikan, rempah- rempah dan kayu,” ungkap Daniel.
Selain itu, Dr. Drs. Michael Mamentu, MA selaku Kepala Pusat Studi Asean – LPPM Unsrat, menjelaskan tujuan diangkatnya tema dalam kegiatan ini.
“Diangkatnya tema ini karena tahun ini adalah gilirannya Indonesia menjadi ketua ASEAN, dan di satu sisi Sulut adalah wilayah yang ada di perbatasan,” tuturnya.
Ia juga berharap mahasiswa yang mengikuti seminar dapat mengambil pengetahuan.
“Saya juga berharap mahasiswa yang mengikuti seminar dapat mengambil pengetahuan,terutama data tentang bagaimana Asia tenggara sekarang, dan itu bisa dimanfaatkan sebagai bahan diskusi di kelas dan sekiranya mahasiswa juga dapat membuat tulisan singkat dari seminar ini,” harap Michael.
Diketahui kegiatan ini menghadirkan dua pemateri diantaranya Carolina Tinangon sebagai
Sesditjen Direktorat kerjasama ASEAN Kemenlu RI dan Daniel Mewengkang, SE.M.S sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara.
Reporter: Mirna Pasaribu
Redaktur: Eirene Samudji