actadiurna.id – Pameran Perupa Muda se Sulut (Sulawesi Utara) telah resmi dimulai di Atrium UPTD Taman Budaya dan Musem Sulut, Jumat (28/10/2022).
Dilansir dari KomunikaSulut.com, Pameran yang bertajuk “Satoegaris” tersebut menampilkan puluhan karya lukisan dan instalasi seni, dari para pemuda-pemudi di Sulut.
Kepala Dinas Kebudayaan Sulut, Jani Lukas dalam sambutannya menyampaikan bahwa kulitas karya perupa muda di Sulut tidak kalah dengan perupa di tingkat Nasional.
“Saya terkagum dengan perupa muda di Sulut. Kualitas karya kalian tidak kalah dengan di Nasional. Saya bisa katakan ini karena sudah banyak mengunjungi pameran di luar daerah. Tentunya ini jadi suatu kebanggaan dan prestasi tersendiri bagi Sulut, dengan adanya kalian,” ungkapnya.
Ia pun juga menambahkan para pemuda tidak kalah saing dengan seniman yang lebih tua.
“Sepanjang 2022, tempat ini sudah empat kali diadakan pameran seni. Sebelumnya dilaksanakan oleh para seniman senior. Saya pikir kualitasnya akan menurun jika diadakan oleh pemuda, tapi bisa kita lihat sendiri mereka tidak kalah saing dengan yang lebih tua,” tambah Kadis.
Jani juga mengharapkan kegiatan ini bisa digelar secara reguler. Dan sebagai bentuk apresiasi bagi perupa muda yang sudah berkontribusi, Dinas Kebudayaan Sulut akan mengusahakan dana di sektor kesenian.
“Kalau bisa ini digelar secara reguler. Kita juga usahakan supaya tahun depan sudah ada dana di sektor kesenian. Ini bentuk apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sulut bagi Perupa Muda yang sudah berkontribusi mengembangkan Seni dan Budaya di Nyiur Melambai,” bebernya.
Disisi lain, Lutfi Madina selaku koordinator pameran, menjabarkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menyatukan para seniman di Sulut.
“Tujuan utama kegiatan ini sebenarnya untuk menyatukan para seniman di Sulut, yang selama ini terkotak-kotakan. Baik dalam karya maupun cara berpikir. Seolah-olah jika gagasannya tidak sama, berarti tidak bisa berteman,” ujarnya.
Lutfi juga mengakatan, “Lewat momentum ini, kita gunakan semangat Sumpah Pemuda untuk mendobrak batasan-batasan itu. Walaupun dalam pelaksanaannya belum maksimal, tapi kami pikir ini sudah menjadi awal yang baik untuk gerakan ini,” pungkasnya.
Selain pameran lukisan dan instalasi seni, dalam kegiatan tersebut juga terdapat rangkaian acara lain seperti, workshop, diskusi kesenian dan kebudayaan, pemutaran film, dan sharing motivasi antar seniman.
Terdapat 37 karya seni yang ditampilkan dalam pameran ini. Karya tersebut berasal dari 37 perupa yang ada di Sulut. Mayoritas lukisannya juga bisa dibeli oleh pengunjung, sesuai nominal yang tertera di katalog penyelenggara.
Kegiatan ini sendiri melibatkan 13 komunitas yang ada di Sulut. Dimana pelaksanaan pameran akan berlangsung sejak 28 Oktober hingga 6 November 2022.
(Eirene Samudji)