actadiurna.id- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Swaradika, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), menggelar diskusi publik bertajuk “Sarinah Dalam Prespektif Gerakan” Pada Kamis (28/07/2022).
Dalam diskusi Sarinah ini dihadirkan Neni Kumayas SIP, MA selaku pemateri terkait tema diskusi.
Lebih dalam, diskusi ini mengulas kisah sosok Sarinah yang dihormati Soekarno, serta kerap menemani masa bapak proklamator Indonesia tersebut.
Menurut data dari Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (Kiara), 70 persen perempuan pada dasarnya sudah mampu mengerjakan produksi kelautan dan pertanian.
“Data dari Kiara, Jadi 70 persen perempuan pada dasarnya sudah mampu mengerjakan produksi kelautan dan pertanian,” ujar Neni.
Biasanya pekerjaan fisik dianggap hanya untuk laki-laki. Namun, sekarang perempuan juga ternyata bisa dalam pekerjaan fisik dan semakin meningkat. Terlihat dari krisis ekonomi ’98 perempuan berjuang menopang perekonomian.
Perempuan harus ada inisiatif untuk memimpin dan menangani hal kecil sehingga terlatih menerima masalah dengan kapasitas besar.
“Makanya saya tekankan, siapa mau menjadi ketua kelas? saya mau dari kalangan perempuan dalam perkuliahan harus langsung spontan saya mau mengerakkan perempuan dalam hal kecil dulu,” ujarnya.
Sebagai mahasiswa kita punya kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Sesuai dengan perkataan Soekarno pendidikannya itu yang diperbaiki suatu saat dia mampu memperjuangkan hak-haknya, mampu menghindar dari eksploitasi kapitalisme, dan akan mampu menghindar dari sistem patriarki.
Diketahui diskusi ini berlangsung secara daring via Zoom dengan jumlah 20 Partisipasi dari jam 16.00-17.50 WITA
Reporter Meiling K. Siape
