Dr. Ferry Daud Liando Dipercayakan Menjadi Timsel Bawaslu Kepulauan Riau

  • Bagikan
Ferry Daud Liando bersama ketua bawaslu RI Rachmat Bagja (foto ist)

actadiurna.id – Proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah dekat. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) terus melakukan persiapan menjelang pemilihan lewat pembentukan tim seleksi (Timsel) Bawaslu daerah.

Bawaslu RI mengeluarkan pengumuman Bernomor: 0010/HK.01.01/SJ/05/2022, tentang Pembentukan Timsel Calon Anggota Badan Pengawas Pemilu Provinsi di 25 Provinsi. Hal ini sebagai kelanjutan oleh Bawaslu RI yang pada saat ini sedang dalam persiapan pembentukan Bawaslu di semua provinsi.

Dalam proses pembentukan Bawaslu di daerah, Bawaslu RI telah membentuk timsel untuk menyeleksi calon-calon yang layak dan pantas.

Ferry Daud Liando dipercayakan oleh bawaslu RI untuk menjadi bagian Timsel yang saat ini merupakan dosen pengajar mata kuliah kepemiluan di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip Unsrat. Ferry ditugaskan oleh Bawaslu RI untuk menjadi panitia seleksi Bawaslu di Kepulauan Riau (Kepri).

Setelah mendengar pengumuman Bawaslu RI, Kepada Acta Diurna Jumat (20/05/2022) salah satu Sarjana jebolan Fisip Unsrat, Mineshia Lesawengen mengatakan sangat bangga atas capaian Ferry Liando. Ia tidak heran lagi kalau putra Nyiur Melambai dipercayakan Bawaslu Pusat.

“Sebagai kader di Pusat Studi Kepemiluan, turut berbangga dan sangat senang karena dosen, guru, bahkan sudah seperti orang tua bagi kami, Dr. Ferry Daud Liando terpilih sebagai salah satu tim seleksi calon anggota Bawaslu Provinsi di 25 Provinsi, khususnya di Kepulauan Riau,” ungkap Lesawengen.

Mineshia melanjutkan, “Tidak heran ketika Dr Ferry Liando dipercayakan sebagai timsel, karena memang Dr Ferry adalah salah satu akademisi yang concern dalam bidang kepemiluan,” tuturnya.

Atas hal yang ia jelaskan tadi, Mineshia mengungkapkan hal ini menjadi dorongan serta motivasi untuk terus belajar.

“Saya bangga dan senang, karena Putra dari Nyiur Melambai (Tou Minahasa) terus mengabdikan diri dalam dunia kepemiluan di tanah air. Ini menjadi dorongan dan motivasi kepada kami yang masih muda untuk terus belajar, dan menerima setiap didikan dan arahan dar Dr. Ferry,” ungkap Neshia, sapaan akrabnya.

Neshia juga berpendapat bahwa dengan terpilihnya Dr. Ferry Liando sudah tepat karena ia memang ahli dalam pemilu tingkat nasional bahkan sampai ke internasional sehingga indikasi keperpihakan kepada calon tidak mungkin akan terjadi.

“Sudah sangat tepat, Dr Ferry Liando adalah Ahli Pemilu Nasional Hingga Internasional. Jadi tidak perlu diragukan lagi, ketika Dr Ferry ditunjuk sebagai timsel meski diluar tanah kelahirannya. Kapasitas dan kapabilitasnya tidak diragukan dengan keahlian dan pengalaman beliau terkait Kepemiluan, bahkan di Bawaslu,” jelasnya.

“Ditambah lagi integritas dan independen seorang Dr. Liando, indikasi keberpihakan kepada calon pasti tidak mungkin terjadi,” tekannya.

Lesawengen memaparkan sedikit rekam jejak Dr. Ferry Daud Liando sebelum menjadi Timsel Anggota Bawaslu, menurutnya ia beberapa kali menduduki jabatan-jabatan strategis terkait Kepemiluan antara lain dipercayakan sebagai Tim Pemeriksa Daerah Dewan Kehormatan Penyelenggara pemilu (DKPP) dan dia banyak sekali menulis buku-buku terkait Kepemiluan.

“Keseriusannya dalam mengawal pemilu yang berintegritas, Ia pun pernah dipercayakan sebagai Tim Pemeriksa DKPP di daerahnya, Dr.Ferry pernah ditunjuk sebagai tim juri Debat Hukum Pemilu bersama nama-nama besar seperti Prof. Dr. Ziti Suhro (LIPI), Prof Dr Muhamad (Ketua DKPP RI), Dr Bambang Eka Cahya Widodo (Ketua Bawaslu RI 2008-2012) dan nama-nama besar lainnya,” ungkap Mineshia

Mineshia juga menambahkan, Ferry Liando juga pernah dipercayakan menyusun draft naskah akademik RUU Pemilu “bersama Prof Ramlan Surbakti dan di tahun sebelumnya pernah terlibat dalam penyusunan evaluasi Pemilu 2014 bersama Prof Syamsudin Haris,” tuturnya.

Ia pun menjelaskan tahun 2016 lalu, Liando menjadi satu-satunya utusan Indonesia pada program Scholarship di USA dan utusan Indonesia pada kegiatan Strengthening Environments for Civic Participation and Public Engagement di tahun 2018.

Mineshia mengungkapkan sebagai seorang terpandang, Dr.Ferry Liando adalah orang yang rendah hati, ia sangat merasakan itu apalagi Ferry adalah pendidik yang selalu memotivasi para mahasiswa, “Saya salah satu orang yang tertarik menggeluti isu kepemiluan karena termotivasi dari Dr. Ferry Liando, pemikiran saya tergugah karena ceramah-ceramah Dr. Ferry di seminar-seminar yang saya ikuti,” imbuhnya.

Di akhir Mineshia mengatakan Ferry Liando adalah dosen pembimbing tim saat mengikuti PKM dan berkatnya, tim mereka lulus tanpa ujian Skripsi, pun tema yang diambil berkaitan dengan Kepemiluan.

“Tambahan juga, Dr. Ferry Liando adalah dosen pendamping tim saya saat ikut PKM dan bisa masuk Pimnas, membawa kami lulus tanpa ujian skripsi, karena karya ilmiah kami terkait kepemiluan. Itu berkat beliau, dengan bimbingannya,” ungkap Neshia.

Lesawengen pun menambahkan, “Jadi Dr. Ferry Liando ditunjuk sebagai timsel itu sudah tepat, begitu banyak rekam jejak beliau terkait kepemiluan. Dan integritasnya tidak diragukan lagi,” tutupnya.

Reporter : Yeremia Turangan

  • Bagikan