Penulis : Erlangga C. G. Paath
Ada ungkapan terkenal dari salah seorang founding fathers negara Indonesia yaitu Mohammad Hatta “Tak masalah jika aku harus dipenjara. Namun, aku ingin dipenjara bersama buku, karena dengan buku aku menjadi bebas”. Ungkapan tersebut memiliki pemaknaan yang begitu dalam mengenai buku yang notabenenya merupakan sebuah istrumen yang sangat ampuh dalam hal pembangunan negara, peningkatan kapasitas SDM, dan lain sebagainya.
Apabila kita berbicara mengenai buku pastilah memiliki keterkaitannya dengan perpustakaan yang adalah gudang buku sekaligus merupakan gudang ilmu pengetahuan.
Pastilah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia pada umumnya dan secara khusus bagi sebagian besar masyarakat Sulawesi Utara, terlebih khusus bagi para pelajar, para mahasiswa maupun bagi para stakeholder lainnya yang ada di daerah Sulawesi Utara, bahwa perpustakaan memiliki peranan yang sangat besar dalam hal melaksanakan berbagai proses belajar-mengajar serta berbagai proses penelitilian yang sedang dilangsungkan.
Daerah Sulawesi Utara dalam hal pemerintah Daerahnya memiliki sebuah lembaga kedinasan yang secara khusus membidangi tugas pengelolaan perpustakaan, yaitu Dinas Perpustakaan dan kearsipan Provinsi Sulawesi Utara, yang mana perpustakaan daerah provinsi Sulawesi utara terletak di “Jl. Balai Kota No.1. Kota Manado”.
Bahkan dalam Misi nomor satu Joko Widodo & Ma’ruf Amin dalam pencalonannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 berbunyi demikian “(1) Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia” , serta dalam Misi nomor satu Olly Dondokambey dan Steven Kandouw dalam pencalonannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara ialah berbunyi demikian “(1) Peningkatan Kualitas Manusia Sulut” . Jelaslah dalam janji kampanye yang tertuang didalam misi nomor satu Joko Widodo – Ma’Ruf Amin dan misi nomor satu Olly Dondokambey – Steven Kandouw, bahwa dalam menjalankan pemerintahan mereka, mereka akan begitu memprioritaskan pengembangan kualitas SDM. Tentulah Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu instrument yang sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan kualitas SDM yang ada di Sulawesi Utara
Namun menjadi sebuah pertanyaan bahwah apakah perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara masih mampu memenuhi kualitas pelayanan dalam hal kelayakan fasilitasnya sehingga menarik hati para masyarakat maupun para pelajar serta para stakeholder lainnya yang ada di Daerah Sulawesi utara untuk turut menggunakan Perpustakaan tersebut dalam hal pengembangan kapasitas dirinya masing-masing?
Berbagai Kendala dalam Penggunaan Fasilitas dan Tingkat Kenyamanan Pembaca di Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara
Meskipun Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara berada dalam wilayah pengelolaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Utara yang notabenenya Perpustakaan ini ialah merupakan aset pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam menunjang kebutuhan
Ada ungkapan terkenal dari salah seorang founding fathers negara Indonesia yaitu Mohammad Hatta “Tak masalah jika aku harus dipenjara. Namun, aku ingin dipenjara bersama buku, karena dengan buku aku menjadi bebas”. Ungkapan tersebut memiliki pemaknaan yang begitu dalam mengenai buku yang notabenenya merupakan sebuah istrumen yang sangat ampuh dalam hal pembangunan negara, peningkatan kapasitas SDM, dan lain sebagainya.
Apabila kita berbicara mengenai buku pastilah memiliki keterkaitannya dengan perpustakaan yang adalah gudang buku sekaligus merupakan gudang ilmu pengetahuan.
Pastilah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia pada umumnya dan secara khusus bagi sebagian besar masyarakat Sulawesi Utara, terlebih khusus bagi para pelajar, para mahasiswa maupun bagi para stakeholder lainnya yang ada di daerah Sulawesi Utara, bahwa perpustakaan memiliki peranan yang sangat besar dalam hal melaksanakan berbagai proses belajar-mengajar serta berbagai proses penelitilian yang sedang dilangsungkan.
Daerah Sulawesi Utara dalam hal pemerintah Daerahnya memiliki sebuah lembaga kedinasan yang secara khusus membidangi tugas pengelolaan perpustakaan, yaitu Dinas Perpustakaan dan kearsipan Provinsi Sulawesi Utara, yang mana perpustakaan daerah provinsi Sulawesi utara terletak di “Jl. Balai Kota No.1. Kota Manado”.
Bahkan dalam Misi nomor satu Joko Widodo & Ma’ruf Amin dalam pencalonannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 berbunyi demikian “(1) Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia” , serta dalam Misi nomor satu Olly Dondokambey dan Steven Kandouw dalam pencalonannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara ialah berbunyi demikian “(1) Peningkatan Kualitas Manusia Sulut” . Jelaslah dalam janji kampanye yang tertuang didalam misi nomor satu Joko Widodo – Ma’Ruf Amin dan misi nomor satu Olly Dondokambey – Steven Kandouw, bahwa dalam menjalankan pemerintahan mereka, mereka akan begitu memprioritaskan pengembangan kualitas SDM. Tentulah Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu instrument yang sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan kualitas SDM yang ada di Sulawesi Utara
Namun menjadi sebuah pertanyaan bahwah apakah perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara masih mampu memenuhi kualitas pelayanan dalam hal kelayakan fasilitasnya sehingga menarik hati para masyarakat maupun para pelajar serta para stakeholder lainnya yang ada di Daerah Sulawesi utara untuk turut menggunakan Perpustakaan tersebut dalam hal pengembangan kapasitas dirinya masing-masing?
Berbagai Kendala dalam Penggunaan Fasilitas dan Tingkat Kenyamanan Pembaca di Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara
Meskipun Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara berada dalam wilayah pengelolaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Utara yang notabenenya Perpustakaan ini ialah merupakan aset pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam menunjang kebutuhan
pemerintahannya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara. Namun dalam realitasnya bahwa masih ada beberapa kekurangan dalam hal kelayakan fasilitas dan tingkat kenyamannya dalam melayani para pembaca. Berdasarkan data yang diperoleh dari Reifansyah Maliode yang merupakan salah satu Mahasiswa Ilmu Perpustakaan & Informasi Universitas Sam Ratulangi Manado yang juga adalah mahasiswa magang di Dinas Perpustakaan & Kearsipan Provinsi Sulawesi Utara, Maliode kemudian menyampaikan beberapa point yang menjadi kendala bagi para pembaca untuk memperoleh kenyamanan dalam menggunakan berbagai fasilitas yang ada.
Yang pertama, perlu adanya peremajaan fasilitas sehingga dengan fasilitas yang baik seyogyanya dapat menarik minat baca para pembaca dan dapat meningkatkan jumlah pembaca untuk menggunakan fasilitas perpustakaan.
Yang kedua, mengenai kenyamanan para pembaca baik dalam hal kebersihan khususnya kebersihan koleksi, karena masih banyak sekali buku-buku yang dirasa kotor atau berdebu sehingga dapat mengurangi minat baca para pembaca untuk membaca buku-buku yang mereka inginkan.
Yang ketiga, mengenai tata letak yang ada di perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara, yang dimaksud dengan tata letak ialah tata letak rak buku, yang sebaiknya dilakukan perubahan tata letak agar tidak berdampingan dengan meja para staf perpustakaan, kondisi tersebut dirasa cukup mengganggu pengguna perpustakaan dalam membaca buku dikarenakan kebisingan para staf yang sedang bekerja dan juga dalam segi estetika masih dirasa kurang rapi, dalam pernyataannya maliode juga menyarankan agar para staf bisa dibuat ruang sendiri dan hanya menyisahkan beberapa staf di meja pelayanan sirkulasi, agar para pembaca merasa tenang dan nyaman dalam membaca karya tulis”. (*)