Lewat Teater, Remaja GMIM Petra Karangria Tolak Reklamasi Pantai Manado Utara

  • Bagikan

actadiurna.id — Sanggar Rumah Aksara menggelar pertunjukan teater sebagai bentuk protes terhadap reklamasi di Pantai Karangria, pada Sabtu (07/09/2024).

Dengan tajuk “Orang-Orang Terusir”, pertunjukan ini merupakan karya Iverrixon Tinungki yang dibawakan oleh para remaja Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Petra Karangria, yang juga merupakan anggota dari Sanggar Rumah Aksara.

Vick Baule, sang sutradara pertunjukan, menjelaskan bahwa teater ini bertujuan menampilkan protes terhadap reklamasi yang diperankan oleh anak-anak.

“Peristiwanya benar-benar terjadi, anak-anak ini juga terkena dampak dari reklamasi, jadi apa salahnya mereka melakukan protes,” ujar salah satu sutradara teater terkemuka di Sulawesi Utara itu.

Selain itu, Vick juga menyampaikan pesan dari naskah teater bahwa semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, maupun lembaga keagamaan, harus bersikap terhadap reklamasi.

“Lewat naskah ini ada sebuah pesan, pesannya untuk siapapun, masyarakat, pemerintah, dan lembaga keagamaan, harus mengambil sikap,” tegas Baule.

Lanjutnya, “ini bentuk dari perampasan hak dan penindasan. Mereka harus tau kelembagaan agama harus memberikan sikap mereka di mana, jika mereka benar-benar membela rakyat, mereka harus bersama kita.”

Dua pemeran teater, Arya Mahiborang dan Glorya Tumbilung, turut menyampaikan pandangan mereka terkait reklamasi di pesisir Manado Utara. Glorya, yang merupakan remaja dari Kelurahan Karangria, salah satu wilayah yang menolak reklamasi, juga menyampaikan harapannya.

Arya Mahiborang, yang memerankan tokoh kepala nelayan, berpendapat bahwa reklamasi sangat merampas hak nelayan yang bergantung pada lahan laut untuk mata pencaharian.

“Kalau menurut saya, itu sangat merampas hak rakyat, karena yang kita tahu banyak rakyat disini bekerja sebagai nelayan. Dengan adanya reklamasi dan pengambilan lahan rakyat yang cukup luas itu tentunya sudah cukup mengganggu dan rakyat sudah tidak bisa mendapat penghasilan dari pekerjaan mereka sebagai nelayan,” ungkap Arya.

Adapun Glorya Tumbilung menyampaikan harapannya atas reklamasi.

“Semoga reklamasi ini tidak terjadi, karena kita masyarakat pesisir pantai, sudah pasti banyak nelayan kita akan kehilangan mata pencaharian dan nelayan sudah tidak bisa melaut,” ujarnya.

Diketahui pertunjukan teater ini dimulai pada pukul 18:10 WITA.

Reporter: Kei Mongdong

Redaktur: Krisma Naomi

  • Bagikan