Laki-laki Seharusnya Menjadi Sekutu Feminisme

  • Bagikan
Mesias Rombon (foto istimewa)

Penulis : Mesias Rombon

Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, gerakan politik, dan ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender di lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. Feminisme menggabungkan posisi bahwa masyarakat memprioritaskan sudut pandang laki-laki, dan bahwa perempuan diperlakukan secara tidak adil di dalam masyarakat tersebut.

Patriarkilah yang mendorong terjadinya gerakan feminisme. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Secara tersirat sistem Patriarki ini melembagakan pemerintahan dan hak istimewa laki-laki serta menempatkan posisi perempuan di bawah laki-laki. Secara historis, patriarki telah terwujud dalam organisasi sosial, hukum, politik, agama dan ekonomi dari berbagai budaya yang berbeda. Patriarki dapat disebut sebagai budaya karna diwariskan dari generasi ke generasi tanpa disadari.

Ruang lingkup patriarki masih sangat luas bahkan dapat ditemui dalam lingkup keluarga yang dapat menjadi penyebab dari kasus KDRT.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Komnas Perempuan selama 5 tahun terakhir terdapat 36.367 Kasus KDRT dan 10.669 Kasus Ranah Personal. Dari jenis-jenis KDRT, kekerasan terhadap istri selalu menempati urutan pertama dari keseluruhan kasus KDRT/RP dan selalu berada di atas angka 70%.

Sedangkan yang paling minim dilaporkan adalah kekerasan terhadap Pekerja Rumah Tangga (PRT). Tak hanya itu saja kasus pelecehan seksual pun yang marak terjadi belakangan ini dapat membuktikan bahwa budaya patriarki masih dapat ditemui di Indonesia.

Perempuan adalah manusia yang juga sebagai makhluk yang mulia, sudah seharusnya budaya patriarki ini dihentikan dan sudah seharusnya laki-laki sebagai sesama manusia ikut mendukung gerakan yang anti-patriarki. Bentuk dukungan terhadap feminisme tidak menjadikan laki-laki berada dibawah perempuan, laki-laki yang pro-feminisme tidak menjadikan atau menggambarkan laki-laki sebagai manusia yang tidak normal, tapi terlepas dari pada itu dukungan terhadap feminisme menunjukkan bahwa kita laki-laki sebagai manusia adalah manusia yang mampu berpikir dan mampu mengerti bahwa dunia bukan hanya milik kita saja tapi ada perempuan yang ada didalamnya yang memiliki peran besar terhadap perkembangan dunia.

Perempuan bukanlah penghambat dari revolusi tapi seperti yang dikatakan bung Karno bahwa perempuan adalah bunga-bunga revolusi.

  • Bagikan