Kondisi Iman, Rasio dan Waktu Anak Muda Kristen Masa Kini

  • Bagikan
Jericho Kawulur (foto ist)

Penulis  : Jericho Kawulur

Melihat kemajuan peradaban dan zaman masa kini sangat memengaruhi aktivitas kehidupan manusia, bahkan mempengaruhi kondisi iman, rasio, dan waktu dari manusia pada dewasa ini, terlebih anak muda zaman ini. Ketika berbicara tentang kondisi ini diperhadapkan dengan hidup yang sementara berjalan sekarang yang penuh dengan tantangan zaman masa kini, Socrates pernah berkata “Hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak dihidupi. Pernyataan ini adalah suatu kecaman bagi anak muda masa kini, bahwa mampukah menerima tantangan zaman kini? Dengan memperhatikan kondisi Iman, Rasio dan Waktu Anak Muda Masa Kini.

Pengertian Iman, Rasio, Waktu pada tataran praktis

Kata iman dalam bahasa lbrani, berasal dari kata “Emun”,yang berarti kesetiaan, dan kata “Batakh”, yang berarti percaya. Dalam bahasa Yunani, iman berasal dari kata “Pistis”, (kata benda), yang berarti kepercayaan, keyakinan, dan iman itu sendiri, dan lman Kristen dan kata ” Pisteo{‘ (kata kerja), yang artiny a, percaya, meyakini, mengimani.a Dalam istilah bahasa Inggris kata ini mempunyai pengertian yang sama dengan pengertian di atas, yaitu “Faith” berarti: kepercavaan, dan keyakinan. Objek iman, yaitu segala sesuatu yang dipercayai,bagiorang Kristen segala sesuatu yang Allah telah nyatakan dalam Alkitab.

Menurut Stenly Paparang :Iman adalah sebuah konsistensi rasa percaya kepada Tuhan yang diwujudkan dalam keseluruhan proses kehidupan. Di dalam konsistensi tersebut, ada progresivitas iman yang tampak (terlihat) sebagai hasil dari pikiran, perkataan, dan perbuatan, yang terus dilakukan tanpa merasa bahwa berbuat hal-hal baik dan benar adalah membosankan. Iman dimaknai sebagai proses memahami personalitas Allah dan memahami karya-karya-Nya dalam totalitas hayati. Beriman mencakup perilaku dan karakter seseorang yang dengannya, baik perilaku maupun karakter haruslah terlihat dalam aktivitas kesehariannya. Iman juga bisa berarti mempercayai, mempercayakan diri kepada seseorang, menganggap sesuatu sebagai yang pasti dan benar, dan memegang teguh.

Menurut Pdt. Stephen Tong : Iman adalah sebagai fondasi yang kokoh untuk menerima tantangan zaman masa kini. Kita dapat mengerti karena kita beriman, bukan karena kita mengerti maka kita beriman! Kita dapat mengerti karena kita memiliki iman. Ada yang beriman berdasarkan penglihatan :“Jika saya melihat, maka saya akan percaya”, juga ada yang beriman karena berdasarkan pengalaman :“Jika saya mengalami, saya akan percaya”, ada juga yang beriman yang memerlukan pembuktian : “Jika ada buktinya, maka saya akan percaya”, serta ada juga yang beriman karena berdasarkan logika :“Jika masuk akal, saya akan percaya”. Keempat metode ini yang menjadi dasar alas an sehingga dipakai pemuda masa kini untuk pencarian iman. Mengetahui tidak sama dengan percaya, melihat tidak sama dengan percaya, membuktikan tidak sama dengan percaya, mengalami tidak sama dengan percaya, logika tidak sama dengan percaya. Iman tidak boleh didasarkan pada penglihatan, pengalaman, pembuktian, logika, tetapi penglihatan,pengalaman,pembuktian serta logika harus didasarkan kepada iman. Banyak hal yang bisa kita pelajari tentang iman dalam Alkitab yaitu firman Tuhan. Iman seringkali akan membawa kita berjalan menjalani kehidupan yang penuh tantangan, pergumulan, permasalahan,n dan persoalan hidup, namun karena percaya/beriman kepada Tuhan Yesus Kristus maka kita mampu melewati semua itu. Karena percaya kita belajar lewat firman Tuhan kita melihat Laut Kolsom terbuka; karena iman kita melihat sungai Yordan terbelah. Iman memimpin pengalaman. Pendapat bahwa perlu bukti dulu baru bisa beriman adalah salah, alkitab menegaskan bahwa iman itu sendiri adalah bukti. Kalau masuk akal baru bisa mengerti, iman adalah penyebab adanya pengertian dan pengetahuan, bukan sebaliknya. Maka dari itu kesimpulannya dari iman kepada iman.

Berbicara tentang rasio, pengertian rasio atau akal budi secara gamblang adalah suatu bagian dari manusia yang diciptakan Tuhan untuk meneliti,menguraikan, menganalisa segala sesuatu. Rasio atau akal adalah salah satu substansi dari diri manusia, karena manusia adalah makhluk yang dapat berpikir, berkehendak, dan berperasaan. Aspek rasio ini adalah suatu pemberian Tuhan yang luar biasa kepada manusia untuk kemuliaan Tuhan semata. Rasio digunakan untuk mengerti kebenaran, dan kebenaran harus dimengerti oleh rasio. Memiliki rasio adalah anugerah Tuhan. Itulah sebabnya Firman Tuhan berkata, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang pertama dan terutama” (Mat.22:37,38). Dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus lewat ayat tersebut, maka prinsipnya adalah bahwa salah satu cara memuliakan Allah adalah memaksimalkan rasio atau akal budi yang telah diberikan Allah bagi kita, untuk mau mengerti wahyu Allah. Sehingga pada saat kita beriman maka rasio tidak boleh dibuang, tetapi menggunakan akal untuk mau mengerti kehendak Allah melalui firman-Nya. Tetapi jangan memakai rasio sebagai standar mutlak kebenaran, oleh karena rasio manusia telah rusak karena dosa dan tidak akan mungkin mencapai kebenaran yang tertinggi tanpa pimpinan dari Roh Kudus.

Dan selanjutnya tentang waktu, apakah waktu itu? Waktu, bisa didefinisikan menurut beberapa bagian. Kalau menurut saya, waktu adalah anugerah dari Tuhan yang harus kita gunakan sebaik-baiknya karena waktu tidak dapat diulang lagi. Definisi menurut Rasul Paulus. Menurut Rasul Paulus, Waktu adalah pemberian Tuhan bagi manusia Waktu memiliki 2 pengertian, yang pertama “Kronos” adalah Waktu yang berjalan dari suatu saat ke saat yang lain secara rutin, kedua “Kairos” adalah Momen atau kesempatan khusus yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Seorang sastrawan Cina pernah berkata, “Waktu adalah sesuatu yang tidak kelihatan, tetapi begitu nyata.” Pada waktu kita berjalan, waktu itu lewat di antara kaki kita. Pada waktu kita tidur, “waktu” sedang lewat di sekitar tempat tidur kita. Ini semua memberikan keinsafan kepada kita, bahwa waktu sedang kita pakai, baik secara sadar maupun tidak. Kita sedang menjelajah di dalam sejarah, memakai waktu yang diberikan Tuhan kepada kita. Ada pepatah mengatakan “Time is Money” — waktu adalah uang. Pepatah ini keliru. Karena Waktu bukan uang; kalau waktu adalah uang, maka kita bisa menukar waktu dengan uang. Ada peribahasa mengatakan, “Lebih mudah mencari uang dengan waktu, tetapi tidak mudah dengan uang mencari waktu.” Pepatah Tionghoa kuno mengatakan, “Satu inci waktu sama dengan satu inci emas nilainya, tetapi satu inci emas tidak bisa menggantikan satu inci waktu.” Kalau orang di Barat berkata, “Time is Money”, maka orang di Timur (Tionghoa) berkata “Time is money, but money is not time”. Kalau waktu bukan uang, bagaimanakah kita memandang waktu? Jadi apakah waktu itu! Waktu adalah hidup dan juga Waktu adalah kesempatan, maka dari itu ada lagu yang mengatakan hidup ini adalah kesempatan, karena berbicara ruang waktu adalah sesuatu yang bersifat tidak terbatas namun sedang kita jalani yang terbatas karena hidup kita mempunyai waktu yang terbatas maka dari itu pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya.

Abstraksi Kondisi Iman,Rasio,Waktu Anak Muda Kristen masa kini dan bagaimana menatarnya?

Mari kita melihat apa yang menjadi koherensinya dengan Anak Muda Kristen masa kini lewat rangkaian penjelasan serta pengertian tentang Iman,Rasio,dan Waktu di atas. Berbicara tentang anak muda menjadi perbincangan yang krusial dalam kehidupan berkeluarga/orangtua. Anak muda lebih suka dengan Namanya simple, dan mudah. Anak muda juga identik dengan penonjolan diri agar banyak yang mengetahui tentang eksistensi dirinya. Seringkali lewat kehidupan yang dijalani kebanyakan anak muda mengeluh dengan proses yang sementara dia hadapi. Itulah ciri khas anak muda, kebanyakan tidak mau berusaha hanya lebih suka menerima apa yang ada. Pandangan ini saya berikan lewat hemat saya dalam melihat keseharian yang saya dapati banyaknya anak muda yang demikian. Nah berbicara juga tentang Iman,Rasio,Waktu daripada Anak Muda Kristen masa kini, ini adalah suatu pembahasan yang menarik karena Anak Muda kebanyakan hanya mau instan dalam pertumbuhan lewat Imannya, Rasionya juga pun begitu, banyak yang masih abstrak dalam pola berpikir tentang kaitan permasalahan,pergumulan,persoalan hidupnya, dan Waktunya pun banyak terbuang dengan dipakai dalam melakukan hal-hal duniawi yang tidak bermanfaat, seperti, pergaulan bebas, suka miras sampai mabuk dan tidak ada faedahnya, nongki-nongki yang tidak ada faedahnya karena membahas hal-hal tentang kesenangan duniawi yang bersifat semu. banyak anak muda ingin mencapai kesuksesan duniawi yang semu. tapi tidak tau dan terkadang pun rasa sulit untuk meraih kesuksesan dalam hal spiritualitas imannya lewat waktu serta rasio yang dipunyainya. Maka dari itu Anak Muda Kristen sekarang perlu yang Namanya pembentukan Karakter agar menjadi anak yang Takut akan Tuhan lewat Iman,Rasio, dan Waktu yang dipunyainya. Bagaimanakah caranya? Lewat pembentukan Karakter yang mengajarkan kepada mereka tentang Kasih, Kedisiplinan dan Kebenaran yang hanya didapati lewat firman Tuhan di dalam Alkitab. Saya pernah mengatakan : “Walaupun sikap banyak orang bersifat destruktif dan tantangan, pergumulan dan persoalan hidup sangat banyak, namun harus tetap optimis dan konstruktif, ini adalah hal yang sulit dilakukan tapi bisa dilalui karena Tuhan menyertai. Di balik sesuatu yang terlihat sedemikian sempurna, ternyata ada proses yang sedemikian panjang. Kiranya proses yang sedemikian panjang agar membimbing Iman,Rasio yang murni bagi Anak Muda Kristen termasuk dalam ruang Waktu masa kini boleh dimampukan hanya di dalam Tuhan Allah dalam Yesus Kristus dengan tuntunan Roh Kudus.

 

  • Bagikan