actadiurna.id – Bencana alam yang terjadi di pesisir pantai Amurang, Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Rabu (15/06/2022), mengundang aksi solidaritas dari banyak pihak, salah satunya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Manado.
Combyan Lombongbitung sebagai Ketua GMKI Cabang Manado menyampaikan tanggapannya terhadap bencana alam ini.
“Hal ini pun sudah menjadi tanggung jawab pelayanan bagi GMKI Manado dalam merespon fenomena yang terjadi di salah satu medan gumul GMKI yaitu masyarakat,” ucapnya pada pewarta Acta Diurna.
Melalui keputusan bersama, GMKI Manado pun menyediakan wadah dimana semua pihak dapat menyalurkan uluran tangan mereka.
“GMKI Manado tentunya membuka posko bantuan dengan landasan kemanusiaan, dalam hal ini setidaknya sedikit meringankan dan memberi support moral dan materil bagi saudara-saudari kita yang terdampak bencana Abrasi pantai di Amurang, Minahasa Selatan,” ujar Combyan.
Ia mengungkapkan bahwa bahan bantuan yang sudah terkumpul langsung diantarkan dan diserahkan ke pemerintahan setempat melalui posko pengumpulan bantuan.
“Bantuan diantar dan diserahkan oleh perwakilan BPC GMKI Manado dan beberapa kader GMKI Manado yang ikut bersama-sama, kepada perwakilan BPBD Kabupaten Minahasa Selatan,” ungkapnya.
Combyan juga menuturkan meskipun bantuan yang ada sudah didistribusikan pada 17 Juni berupa bahan makanan dan pakaian, namun GMKI Manado masih akan terus membuka posko bantuan.
“GMKI Manado akan terus membuka posko bantuan Bencana Abrasi Pantai Amurang yang berlokasi di Student Center GMKI Manado, Jl.Kampus Timur No 15 Kleak, Kota Manado. Yang nantinya bantuan tersebut akan diantar di kloter berikutnya,” tutur Combyan.
Kak Combyan, sapaan hangat tiap kader GMKI padanya, berharap kiranya korban bencana alam tetap diberikan kesehatan dan semangat untuk melewati musibah ini.
“Bagi saudara saudari yang terdampak bencana di Amurang Minsel, semoga sehat selalu dan tetap semangat,” ungkapnya.
Adapun ia menambahkan dari emperan sampai tengah-tengah jalan tiap kabupaten atau kota di Sulut, kini sedang ramai masyarakat berbondong-bondong menggalang bantuan.
“Sebagai bentuk solidaritas kepedulian dan tanda bahwa orang Sulut tidak akan membiarkan warga yang terkena musibah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menjaga masyarakat Minsel,” tutupnya.
Reporter : Brian Bratasik
Editor : Lady Rumondor
