Bawaslu RI adakan Bawaslu Ngampus di Unsrat Manado

  • Bagikan
Wakil Rektor III Dr. Ralfie Pinasang SH, MH; Anggota Bawaslu Sulut Steven Linu dan Dekan FISIP Unsrat Dr. Ferry Liando, S.IP,. M.Si saat pembukaan seminar Bawaslu Goes To Campus

Actadiurna.id – Seminar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu Goes To Campus) bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024” secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie yang diwakili oleh Wakil Rektor III Dr. Ralfie Pinasang SH, MH di Gedung Rektorat Lt.3, Senin (09/09/2024).

Wakil Rektor III Unsrat Dr. Ralfie Pinasang SH, MH dalam sambutannya menekankan pentingnya pengawasan dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas.

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi besar telah berhasil melaksanakan Pemilu serentak pada 14 Februari 2024, meskipun masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, khususnya dalam Pilkada Serentak November 2024 mendatang.

“Kita semua berharap Pilkada ini melahirkan pemimpin daerah yang beretika, berintelektual, dan siap berkorban demi kemajuan daerah dan bangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pengawasan adalah aspek penting dalam menciptakan Pilkada berkualitas.

“Bawaslu sebagai Lembaga pengawas pemilu harus didukung melalui kolaborasi untuk memperkuat pengawasan,” kata Ralfie.

Ia juga menegaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam menjaga marwah demokrasi di Indonesia.

Diskusi tersebut diharapkan mampu menghasilkan solusi atas berbagai permasalahan demokrasi, termasuk isu politik uang, kriminalisasi bakal calon, netralisasi ASN, dan profesionalisme penyelenggara pemilu.

“Kami berharap forum seperti ini bisa memberikan gagasan-gagasan brilian untuk konsolidasi demokrasi,” tutupnya.

Adapun Steven Linu Anggota Bawaslu Sulut, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam pengawasan pemilihan kepala daerah serentak 2024. Menurutnya, mahasiswa memiliki beberapa keunggulan yang menjadikan mereka pengawas pemilu yang efektif.

“Mahasiswa memiliki idealism yang tinggi dan umumnya tidak terlibat langsung dalam politik, sehingga dianggap netral dan objektif dalam mengawasi proses pemilihan,” ujar Linu.

Ia menambahkan, mahasiswa seringkali memberikan pengalaman yang lebih baik dalam proses demokrasi dan pemilihan yang jujur serta adil, sehingga mereka lebih mampu mendeteksi dan melaporkan penyimpangan.

Selain itu, kemampuan mahasiswa dalam mobilisasi dan mengorganisir masyarakat melalui kampanye serta kegiatan sosialisasi juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan partisipasi publik dalam pengawasan Pilkada.

“Mahasiswa juga lebih terampil dalam memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan informasi serta mendokumentasikan pelanggaran secara real-time,” tambah Linu.

Steven juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Sam Ratulangi atas kerjasama yang telah terjalin dalam berbagai kegiatan sosialisasi dan pengawasan Pilkada.

“Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut, terutama dalam melibatkan mahasiswa dan civitas akademika dalam pengawasan Pilkada serentak 2024,” pungkasnya.

Kegiatan ini diketahui bekerja sama antara Bawaslu RI dengan Pusat Studi Kepemiluan dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unsrat, serta turut hadir dalam pembukaan seminar ini, Dekan FISIP Unsrat Dr. Ferry Liando, S.IP,. M.Si dan ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Unsrat Manado.

Reporter : Kezia Laloan

  • Bagikan