BPM Faperta Unsrat Gelar Studi Banding Kelembagaan dengan BEM KM FP Unsri dan BPM FTP Unej

  • Bagikan
Dokumentasi Kegiatan yang dilangsungkan secara online
Dokumentasi Kegiatan yang dilangsungkan secara online

actadiurna.id — Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menggelar studi banding kelembagaan secara daring bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sriwijaya (Unsri) dan BPM Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (Unej), Sabtu (26/07/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Komisi IV BPM Faperta Unsrat yang fokus pada pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.

Jastin Anlo, mahasiswa Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian sekaligus perwakilan BPM, menjelaskan bahwa pemilihan BEM KM FP Unsri dan BPM FTP Unej sebagai mitra bukan tanpa alasan. Kedua lembaga tersebut dinilai memiliki rekam jejak organisasi yang kuat serta pengalaman kelembagaan yang beragam, sehingga relevan dijadikan acuan dalam pengembangan internal BPM Faperta.

“Melalui Komisi IV, kami menjalin komunikasi dengan sejumlah organisasi lain. Setelah ada kesepakatan bersama BEM KM FP Unsri dan BPM FTP Unej, kami membentuk tim koordinasi antarlembaga dan menyusun rencana kegiatan melalui grup WhatsApp,” ujar Jastin.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi bentuk keterbukaan BPM dalam memperluas jaringan kelembagaan mahasiswa pertanian di tingkat nasional.

“Dinamika organisasi di setiap kampus berbeda, sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing, dan itu penting untuk dipelajari,” katanya.

Studi banding ini bertujuan mendorong reformasi manajemen kelembagaan di lingkungan Faperta Unsrat. Kegiatan ini juga diharapkan membentuk standar kerja organisasi mahasiswa dan memperkuat komunikasi kelembagaan di tingkat nasional.

Dukungan juga datang dari pihak fakultas. Wakil Dekan III Faperta Unsrat, Tinneke M. Langi, turut membuka kegiatan tersebut dan memfasilitasi penggunaan Zoom sebagai media pelaksanaan.

Karena dilaksanakan secara daring, kegiatan ini tidak membutuhkan pembiayaan besar.

“Dukungan logistik berasal dari inisiatif internal BPM dan memanfaatkan fasilitas digital yang tersedia, tanpa membebani mahasiswa secara finansial,” jelas Jastin.

Meski sempat terkendala penyesuaian jadwal antar kampus, koordinasi yang baik membuat kegiatan tetap berjalan dengan lancar.

Dari hasil studi banding, BPM Faperta menilai ada beberapa hal yang bisa segera diadaptasi di Unsrat. Salah satunya adalah penguatan fungsi legislatif melalui percepatan pembuatan ketetapan BPM terkait manajemen organisasi. Selain itu, BPM juga mendorong pembentukan struktur kelembagaan mahasiswa dalam bentuk Keluarga Mahasiswa (KM).

“Oleh karena itu, kami mendesak pimpinan universitas agar segera melaksanakan Kongres Mahasiswa guna memastikan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unsrat memiliki ketua dan struktur organisasi sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Universitas,” pungkas Jastin.

 

Reporter: Stephanie Ezra

Redaktur: Via Ramadhani

 

 

  • Bagikan