Reklamasi Manado Utara di Ambang Pelaksanaan: Aliansi Bergerak Menentang

  • Bagikan

actadiurna.id — Aliansi Tolak Reklamasi Manado Utara mengadakan persiapan aksi penolakan reklamasi di Daseng Karangria pada Kamis (20/06/2024).

Persiapan aksi yang dilakukan di Daseng Karangria pada Kamis tersebut adalah untuk rencana aksi damai yang akan digelar pada Sabtu (22/06/2024).

Dalam wawancara dengan Acta Diurna, Feky Karoles, Penasehat Kelompok Nelayan Tongkol di Kelurahan Karangria, menjelaskan dampak buruk reklamasi bagi masyarakat Manado Utara, khususnya nelayan.

“Dari masyarakat pesisir Kota Manado, khususnya nelayan, kami sudah sering menyampaikan melalui media massa bahwa reklamasi akan berdampak buruk bagi kami. Daerah laut yang akan ditimbun adalah tempat kami memancing, yang berarti sumber mata pencaharian kami akan hilang, dan ini akan menyulitkan kami sebagai nelayan,” ujarnya.

Selain itu, Karoles juga menyoroti dampak lebih besar dari reklamasi terhadap ekosistem laut, dengan sekitar 75 spesies laut yang hidup pada kedalaman 0 hingga 30 meter yang berpotensi punah.

“Dampak besar lainnya adalah pada ekosistem laut. Kami mencatat ada sekitar 75 spesies laut yang hidup di kedalaman 0 hingga 30 meter yang akan punah jika wilayah ini ditimbun. Setiap makhluk yang diciptakan Tuhan memiliki peran dalam menjaga keseimbangan alam,” ungkapnya.

Feri Wawule, Koordinator Aliansi Peduli Lingkungan Tolak Reklamasi Manado Utara, menyampaikan bahwa aliansi ini dibentuk untuk mencegah reklamasi yang akan merampas hak-hak masyarakat dan menghindari konflik sosial.

“Alasan kami menolak reklamasi adalah karena akan merampas hak-hak masyarakat, seperti anak-anak yang mandi di pantai dan ladang pencaharian nelayan. Reklamasi juga berpotensi menimbulkan konflik sosial besar di Manado Utara. Aksi ini kami lakukan untuk menghentikan reklamasi sebelum konflik terjadi, karena jika konflik muncul, siapa yang akan bertanggung jawab?” jelas Wawule.

Ia menambahkan harapannya agar aksi damai ini didengar oleh para pemangku jabatan, seperti Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Walikota Manado, Gubernur Sulawesi Utara, serta Ketua Dewan Provinsi dan Kota Manado.

“Harapan saya, aksi ini dapat didengar oleh para pemangku jabatan terkait,” tegasnya.

Repoter: Kei Mongdong

Redaktur: Nadia Morasa

  • Bagikan