Mulai dari Saya

  • Bagikan
Silvia Lungi

Penulis: Silvia Lungi (Ketua Divisi Humas Persma Acta Diurna Periode 2021-2022)

Di planet ini, sebagian besar umat manusia haus akan pengakuan. Kata “pengakuan” dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “proses, cara, perbuatan mengaku atau mengakui”. Bukan hanya manusia, Negara baru pun dapat di katakan sah apabila memenuhi pengakuan kedaulatan secara De Facto dari Negara lain.

Rasa ingin di akui menjadi petunjuk yang menumbuhkan gairah seseorang dalam menemukan sistem yang benar  untuk mencapai sasaran yang ingin di tuju dalam hal ini pengakuan. salah satu cara atau sistem yang dipakai beberapa orang adalah dengan bergabung dalam suatu komunitas atau organisasi yang melatih para anggota untuk menjadi seorang pemimpin. Dengan menjadi pemimpin, seseorang akan mendapatkan pengakuan itu. Tapi, tidak jarang orang menjadi kecewa karena tidak mencapai sasaran.

Kebanyakan orang akan mengatakan hal yang sama seperti di atas jika mendengar kata “Pemimpin” bahkan tidak sedikit orang yang jadi kecewa karena selama hidupnya, seseorang tidak bisa memimpin. padahal mengubah dunia bukan hanya menjadi pemimpin besar atau menjadi presiden misalnya. Tetapi dengan bangun lebih awal kita sudah bisa jadi pemimpin sepanjang hari. Ah masa? Mungkin itu yang ada di pikiran pembaca saat ini.

Aristoteles mengatakan “Terjaga sebelum fajar itu bagus, sebab kebiasaan tersebut meningkatkan kesehatan, kekayaan, dan kebijaksanaan.”

Memulai kebiasaan bangun lebih awal mungkin terdengar remeh tapi sangat sulit di praktekan. Ditambah radiasi blue light pada gawai yang membuat seseorang sulit tidur lebih awal dan berimbas pada keesokan harinya. Hanya sedikit orang yang konsisten terhadap hal ini. padahal bangun pagi itu sehat, meningkatkan kreativitas dan produktivitas serta menambah kebijaksanaan. Awalnya mungkin sangat sulit karena identitas seseorang masih terlihat jelas dari kebiasaan bangun siang hari.

“Time is money” waktu adalah uang. Bahasa itu sudah terlalu akrab dengan telinga kita. bayangkan waktu yang kita buang tidak bisa kita kembalikan alih alih menginvestasikan waktu untuk hal berguna seperti berjalan sepuluh menit di pagi hari atau belajar bahasa baru. Kebiasaan menjadi identitas jika dilakukan berulang. Misalnya, si ocal adalah olahragawan karena setiap sore ia main volly di dekat rumahnya, si B adalah seorang penulis karena tulisannya selalu muncul setiap minggu di blog Acta Diurna, atau konsisten menulis buku harian setiap jam 7 malam.

Jika satu saja dari rangkaian kebiasaan tidak terlaksana, pasti akan terasa ada yang kurang karena hal itu sudah menjadi bagian dalam diri.

Kebiasaan bangun pagi menjadi identitas jika dilakukan secara berulang dan sesering mungkin. Intinya adalah “mulai saja dulu” karena tidak ada hasil jika tidak berusaha. Dan rasakan ganjaran dari kebiasaan bangun pagi yang akan diperoleh sebagai imbalan.

Kebiasaan kecil yang kedua, tidak  harus membangun pabrik pengolahan sampah plastik agar membebaskan planet ini dari pemanasan global tetapi dengan membawa botol minum sendiri juga merupakan upaya. Bayangkan jika satu provinsi bawa botol sendiri, pasti sudah mengurangi setidaknya beberapa persen penggunaan plastik. Mulai dari saya!

Orang yang memimpin orang lain sangat banyak jumlahnya, tapi orang yang memimpin diri sendiri sangat sedikit jumlahnya. Dengan bangun lebih awal kita sedang melakukan apa yang orang banyak tidak sukai dan itu adalah “ketenangan” yang mempersiapkan diri untuk hari berkualitas kelas dunia. Sedangkan Bawa botol minum sendiri adalah upaya sederhana untuk mengungkapkan cinta pada bumi kita.

Referensi :

-The 5 am club, Robin Sharma

-Atomic Habits, James Clear

  • Bagikan